ABSTRAK
Kota Jakarta adalah
kota metropolitan yang terdapat sarana transportasi yang cukup banyak,
contohnya seperti angkutan umum, mobil, dan sepeda motor. Hampir setiap warga
Jakarta menggunakan alat transportasi tersebut dalam menjalakan segala
aktivitasnya. Alat transportasi tersebut merupakan salah satu yang
berkontribusi dalam menghasilkan karbon monoksida. Dalam kandungan karbon
monoksida terdapat zat-zat yang berbahaya bagi kesahatan manusia. Makalah ini
bertujuan untuk mengetahui apa itu karbon monoksida, kandungan apa saja yang
terdapat dalam karbon monoksida dan dampak bagi kesehatan manusia.
LATAR BELAKANG
Kota
Jakarta adalah kota metropolitan dan sekaligus ibu kota Negara Indonesia yang menjadi
pusat pemerintahan, perdagangan, industri, bisnis, pendidikan dan pariwisata.
Oleh karena itu kota Jakarta menjadi daya tarik bagi kaum urbanisasi yang
datang dan menetap di kota Jakarta, sehingga membuat kebutuhan akan transportasi
semakin meningkat.
Transportasi
adalah suatu alat perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Hampir
setiap masyarakat menggunakan transportasi untuk menjalankan segala
aktivitasnya. Selain itu alat transportasi juga dapat membahayakan manusia dari
asap pembakaran yang dihasilkan setiap kendaraan. Asap kendaraan tersebut
terdapat gas karbon monoksida yang membahayakan kesehatan manusia.
Oleh
karena itu, disini penulis akan membahas apa itu karbon monoksida dan apa
dampaknya bagi kesehatan manusia. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua
yang membacanya.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa itu karbon monoksida ?
2.
Apa saja kandungan yang terdapat dari
karbon monoksida ?
3.
Apakah dampaknya bagi kesehatan manusia
?
4.
Bagaimana cara mencegah atau mengurangi
gas karbon monoksida di lingkungan sekitar ?
TUJUAN
1.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan
karbon monoksida.
2.
Mengetahui kandungan apa saja yang
terdapat dari gas karbon monoksida.
3.
Mengetahui apa dampak bagi kesehatan
manusia akibat dari gas karbon monoksida.
4. Mengetahui cara mencegah atau mengurangi
gas karbon monoksida yang terdapat di lingkungan sekitar.
2. DATA
DAN HASIL
GAS KARBON MONOKSIDA
Karbon monoksida adalah gas yang
terdiri dari satu atom karbon (C) dan satu atom oksigen (O). Ia
terdiri dari satu atom karbon
yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen.
Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen
koordinasi antara atom karbon dan oksigen. Gas ini tidak berbau, tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak mengiritasi. Namun karbon monoksida ini mudah
terbakar dan sangat beracun apabila terhirup oleh manusia dan memasuki sistem
peredaran darah. Karbon monoksida terjadi akibat proses pembakaran yang tidak
sempurna akibat kurangnya oksigen. Hal ini bisa terjadi pada kendaraan
bermotor, alat pemanas, tungku kayu, bahkan asap rokok.
Gambar
1. Karbon monoksida global dari MOPITT tahun 2000
Gambar
2. Padatnya kendaraan di kota Jakarta
Gambar
3. Gas karbon monoksida yang terdapat dari asap kendaraan
BAHAYA GAS KARBON
MONOKSIDA
Gas karbon monoksida (CO) yang masuk
dalam sistem peredaran darah akan menggantikan posisi oksigen dalam berikatan
dengan hemoglobin (Hb) dalam darah. Gas CO akhirnya mudah masuk ke dalam
jantung, otak dan organ vital penunjang kehidupan manusia lainnya. Gas ini
sifatnya sangat beracun bagi tubuh manusia, sehingga akibatnya bisa fatal.
Ikatan CO dan Hb dalam darah akan membentuk karboksi haemoglobin. Ini
menyebabkan dua hal:
- Oksigen akan kalah bersaing dengan karbon monoksida sehingga kadar oksigen dalam darah manusia akan menurun drastis. Seperti yang kita tahu, oksigen diperlukan dalam proses metabolisme tubuh sel, jaringan dan organ dalam tubuh manusia. Dengan keberadaan CO di dalam darah, maka akan menghambat metabolisme tubuh manusia.
- Gas CO akan menghambat terjadinya proses respirasi atau oksidasi sitokrom. Hal ini akan mengakibatkan pembentukan energi tidak maksimal. Karbon monoksida akan berikatan langsung dengan sel otot jantung dan sel tulang. Akibatnya terjadi keracunan CO pada sel tersebut dan merembet pada sistem saraf manusia.
Jika seseorang mengalami paparan CO
1.000 ppm selama beberapa menit akan menimbulkan kejenuhan karboksi haemoglobin.
Orang tersebut akan bekurang kesadarannya atau pingsan. Sedangkan jika ditambah
beberapa menit lagi maka dapat mengakibatkan kematian.
GEJALA KERACUNAN GAS KARBON
MONOKSIDA
Paparan
karbon monoksida dalam jumlah besar akan menimbulkan gejala seperti keracunan,
yakni sakit kepala, rasa mual dan muntah. Gejala ini akan bertambah dengan rasa
lelah, mengeluarkan keringat cukup banyak, pola pernafasan menjadi cepat dan
pendek, adanya rasa gugup dan berkurangnya fungsi penglihatan. Puncak dari gejala
ini adalah berkurangnya kesadaran bahkan hingga pingsan yang sebelumnya
ditandai dengan sakit dada yang sangat mendadak. Jika terjadi nyeri dada, maka
CO sudah berada di jantung. Banyak kasus kematian akibat keracunan karbon
monoksida ini terjadi karena kesulitan bernafas dan edema paru yang disebabkan
adanya kekurangan oksigen pada level sel, dimana sel tidak mendapatkan cukup
oksigen dari darah karena justru mengikat gas CO.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN
KERACUNAN KARBON MONOKSIDA
Jika
ada seseorang yang mengalami keracunan karbon monoksida, maka pertolongan
pertama yang bisa dilakukan adalah membawa korban ke tempat terbuka, bisa
diusahakan yang terbuka dan hijau dan jauh dari sumber karbon monoksida.
Longgarkan pakaian korban supaya lebih mudah bernafas. Jika memiliki oksigen
murni, bisa diberikan kepada korban sebagai pertolongan untuk dihidurp.
Pastikan korban keracunan masih bernafas dengan menyentuh hidung, denyut
jantung dan nadi. Setelah korban siuman, pastikan dalam keadaan tenang karena
jika korban terlalu banyak bergerak maka kebutuhan oksigen akan meningkat dan
ia akan pingsan kembali. Setelah itu segera bawa korban ke rumah sakit untuk
mendapatkan perawatan lebih lanjut.
BEBERAPA
TIPS MENCEGAH ATAU MENGURANGI PENCEMARAN UDARA :
- Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, contohnya : jalan kaki, bersepeda, atau menggunakan kendaraan umum.
- Selalu merawat kendaraan bermotor dengan baik agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak mencemari udara.
- Menggunakan bahan bakar tanpa timbal (unleaded).
- Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menggantinya dengan bahan bakar yang ramah lingkungan, misalnya : biodiesel.
- Mengatur emisi kendaraan bermotor, yaitu dengan memasang alat pengubah katalik.
- Mengembangkan teknologi mesin yang tidak menggunakan bahan bakar fosil, misalnya dengan membuat mobil listrik.
- Ikut berpartisipasi dalam program car free day.
- Menanam sebanyak-banyaknya pohon disekitar lingkungan kita.
3. KESIMPULAN
- Karbon monoksida adalah suatu gas yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak mengiritasi. Namun karbon monoksida ini mudah terbakar dan sangat beracun apabila terhirup oleh manusia dan memasuki sistem peredaran darah. Karbon monoksida terjadi akibat proses pembakaran yang tidak sempurna akibat kurangnya oksigen.
- Gas karbon monoksida (CO) yang masuk dalam sistem peredaran darah akan menggantikan posisi oksigen dalam berikatan dengan hemoglobin (Hb) dalam darah. Gas CO akhirnya mudah masuk ke dalam jantung, otak dan organ vital penunjang kehidupan manusia lainnya. Gas ini sifatnya sangat beracun bagi tubuh manusia, sehingga akibatnya bisa fatal.
- Untuk mencegah karbon monoksida yang berlebih dilingkungan kita dapat melakukan penghamatan energi, menanam dan merawat pohon dengan baik. Dengan begitu kota Jakarta akan menjadi bersih dan lebih nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
http://terkenalasyik.blogspot.com/2012/08/mengenal-bahaya-gas-karbon-monoksida-co.html
http://www.slideshare.net/CJwithDF/dampak-pencemaran-udara-dan-cara-mengatasi-pencemaran-udara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar