Kamis, 05 Juli 2012

PROSA

MALIN KUNDANG

Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga itu mempunyai seorang anak yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keluarga mereka sangat memprihatinkan, maka ayah malin memutuskan untuk pergi ke negeri seberang.

Besar harapan malin dan ibunya, suatu hari nanti ayahnya pulang dengan membawa uang banyak yang nantinya dapat untuk membeli keperluan sehari-hari. Setelah berbulan-bulan lamanya ternyata ayah malin tidak kunjung datang, dan akhirnya pupuslah harapan Malin Kundang dan ibunya.
Setelah Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Akhirnya Malin Kundang ikut berlayar bersama dengan seorang nahkoda kapal dagang di kampung halamannya yang sudah sukses.
Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Malin belajar dengan tekun tentang perkapalan pada teman-temannya yang lebih berpengalaman, dan akhirnya dia sangat mahir dalam hal perkapalan.
Banyak pulau sudah dikunjunginya, sampai dengan suatu hari di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.
Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.
Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat bekas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. "Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku", kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping. "Wanita itu ibumu?", Tanya istri Malin Kundang. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku", sahut Malin kepada istrinya. Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata "Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu". Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. 
KEJELEKAN :  Malin Kundang yang menjadi sombong dan angkuh setelah dia kaya raya bahkan dia tidak mengakui ibunya sendiri.
KEBAIKAN : Malin Kundang yang tidak patah semangat, dia mau berlatih agar dia bisa dan mengerti tentang perkapalan dan Malin Kundang akhirnya pun mahir dalam bidang perkapalan. Dan Malin Kundang yang walaupun hidup sendiri dia mau berjuang untuk bertahan hidup dan dengan kegigihannya akhirnya dia menjadi sukses dan kaya raya.
KESIMPULAN : Walaupun kita sudah sukses dan kaya raya kita tidak boleh sombong kita harus mengingat akan jasa-jasa yang telah orang lakukan terhadap kita termasuk jasa-jasa orang tua kita, kita tidak boleh melupakan mereka apalagi menyakiti hatinya.


SUMBER CERITA :
http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=58:cerita-rakyat-malin-kundang&catid=36:cerita-rakyat&Itemid=56

PUISI

PUISI CINTA :
CINTAI AKU

mengenalmu adalah awal yang indah
seiring waktu berjalan kau mulai membawaku,
menyeretku kedalam rasa yang menyesakkan dada
rasa yang ku sebut itu cinta

kau membuat ku mencintaimu dengan pesonamu
ku biarkan rasa ini menguasai hatiku,
rasa yang semakin tulus kepadamu
kau biarkan aku tenggelam dalam cintamu

tanpa pernah kusadari rasamu tak sebesar rasaku
tulusnya cintaku tak dapat kau rasakan
kau hanya memandangku dengan sebelah mata
menganggapku lemah dan merendahkanku
begitu enggan kau menghargai cintaku

ku sadari,
aku tak sehebat ksatria
tak segagah mentari
tak seindah rembulan
aku jauh dari kesempurnaan
aku jauh dari yang kau inginkan

namun apa kau tau,
cintaku indah
cintaku sempurna
cintaku hanya milikmu
hanya kepadamu

mengertilah bahwa aku ingin kau lihat
aku ingin kau anggap
aku ingin kau cintai
aku ingin kau hargai

mengertilah,
bahwa aku akan selalu mencintaimu
aku akan selalu menunggumu
aku tau kau akan sadar dan mengerti
aku tau kau akan datang
datang bersama cintamu untukku, selamanya...


PUISI PENGHARAPAN :
KEPINGAN MIMPI

ku terjaga dalam hangatnya buaian
ku tertawa dalam derasnya air mata
ku berharap dalam keputus asaan

masihkah ada mimpi indah ?
masih sanggupkah aku berharap ?

kau datang merebut semua mimpi yang ku punya
mimpi indah yang hendak kuraih
sekejap kau lemparkan aku dan anganku
hingga hancur tak tersisa

masih sanggupkah aku berharap
jika tak ada sisa kepingan dari anganku
aku bagai terbelenggu dalam kuburan impian


PUISI KEAGUNGAN :
 KEHILAFANKU DAN RASA SYUKUR KEPADA-MU

telah begitu banyak anugerah yang kau beri padaku
sejak bangun pagi hingga ku terlelap
sejak ku lahir hingga sekarang
tapi begitu banyak yang ku abaikan

sering aku lupa mengucap syukur kepada-Mu
mengeluhkan setiap kesusahan
merasa aku orang yang tidak beruntung
tapi kau tetap memberi padaku

tak terhitung setiap nikmat yang kau beri padaku
setiap senyum yang beri untukku
udara yang ku hirup atas izin-Mu
dan segala nikmat yang kau beri padaku

kau begitu baik padaku
kau telah memberi banyak untukku
meski aku sering lalai pada-Mu
lupa bersyukur pada-Mu

terima kasih Tuhan
terima kasih karena telah memberi begitu banyak nikmat-Mu
terima kasih untuk nafas yang kau beri untukku
terima kasih atas nikmat-Mu yang tak dapat ku sebut satu persatu

maafkan aku yang sering lalai pada-Mu
maafkan aku yang sering mengeluh pada-Mu
maafkan aku yang sering lupa akan nikmat-Mu
maafkan aku atas semua kesalahanku
Engkau Maha Pengasih & Maha Penyayang
Maha diatas segala-galanya